Sintang, 20 Maret 2025 – Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir ini, menyebabkan banjir kembali melanda permukiman warga di Desa Nanga Ketungau, Kecamatan Ketungau Hilir, Kabupaten Sintang.
Hingga Kamis (20/3), debit air terus meningkat, menggenangi rumah warga meskipun sebagian besar menggunakan rumah panggung dengan ketinggian 1 hingga 1,5 meter.Demikian yang disampaikan, Kepala Desa Nanga Ketungau, Wahidinnur.
Berdasarkan laporan harian dari Pemerintah Desa Nanga Ketungau, banjir kali ini telah berdampak pada 269 Kepala Keluarga (KK) atau 879 jiwa. Selain merendam pemukiman, banjir juga menutup akses sepanjang 2,2 km jalan dan merusak tiga jembatan penghubung menuju fasilitas kesehatan serta pelayanan umum.
Pemerintah Desa telah menyiapkan lokasi pengungsian di bekas gedung kantor Camat Ketungau Hilir, yang telah disetujui penggunaannya oleh Camat. Lokasi ini dipastikan aman dari banjir, dan bagi warga yang mengungsi, akan disediakan dapur umum serta bantuan sesuai dengan anggaran yang tersedia.jelas kepala Desa Nanga Ketungau, Wahidin Nur
"Kami menghimbau masyarakat yang rumahnya sudah terendam banjir agar segera mengungsi ke tempat yang telah disediakan. Langkah ini bertujuan untuk mempermudah pemantauan kesehatan dan keselamatan warga terdampak," ujar Kepala Desa Nanga Ketungau, Wahidinnur.
Namun hingga saat ini, belum ada warga yang mengungsi. Sebagian besar masih bertahan di rumah masing-masing dengan membuat panggung darurat di dalam rumah mereka. "Jika debit air terus naik, warga akan segera dievakuasi ke tempat pengungsian," tambahnya.
Pemerintah Desa juga mengimbau warga yang berencana mengungsi agar berkoordinasi dengan Ketua RT dan Kepala Dusun untuk memudahkan proses evakuasi.
Kepala Desa Nanga Ketungau, Wahidin Nur, juga menghimbau agar setiap keluarga yang sudah terdampak banjir supaya leh ekstra menjaga anak anaknya terutama yang masih kecil yang belum bisa berenang, supaya tidak ada hal hal yang tidak kita inginkan terjadi.
Bagi pemilik kendaraan air pun kami menghimbau agar bisa berjalan perlahan didalam area penduduk desa nanga ketungau supaya gelombang kendaraan tidak merusak rumah rumah warga, tutup, Wahidinnur. /L.Sugiarto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar